1. DESKRIPSI
Karangan ini berisi
gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh
deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan
yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan
Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di
Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh
primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh
deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang
matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan,
mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung
berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke
ranting yang lain.
Topik
yang tepat untuk deskripsi misalnya:
Keindahan Bukit Kintamani
Suasa pelaksanaan Promosi Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional
Keadaan ruang praktik
Keadaan daerah yang dilanda bencana
Langkah menyusun deskripsi:
Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan
Tentukan tujuan
Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan
Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi,
urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan
Kembangkan kerangka menjadi deskripsi
2. NARASI
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa
atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh
yang menghadapi suatu konflik.
Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Menurut Keraf (2000:136),
ciri karangan narasi yaitu:
·
Menonjolkan unsur
perbuatan atau tindakan.
·
Dirangkai dalam
urutan waktu.
·
Berusaha menjawab
pertanyaan, apa yang terjadi?
·
Ada konfiks.
Pola narasi secara
sederhana. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana
dan tokoh. Bagian awal harus dibuat
menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang
memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita.
Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan
mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam.
Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang
berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk
menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia
memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di
tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah. Soekarno bersama
Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan
kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat
tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan
ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan
pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air.
Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
3. EKSPOSISI
Karangan ini berisi uraian
atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau
pengetahuan tambahan bagi pembaca.
Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik.
Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan
auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk
menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi
yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
4. ARGUMENTASI
Karangan ini bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai
alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya
dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai
penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa
kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa
kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang
luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta
terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan
di berbagai bidang.
5. PERSUASI
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam
persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa
perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis
dalam karangannya.
Contoh paragraph
persuasive :
Penggunaan
pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk
kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah bagi petani dari hasil
panen. Tapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk kimia sangat berbahaya
karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap lingkungan. Selain itu
penggunaan pupuk kimia juga dapat membuat buah yang dihasilkan terkontaminasi
dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya berkurang. Oleh sebab itulah
beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan terjangkau juga aman bagi hasil
panen.
Perbedaan Karangan
DESKRIPTIF
|
NARATIF
|
PERSUASIF
|
ARGUMENTATIF
|
Memberikan gambaran tentang suatu
benda, tempat atau suasana
|
Berupa cerita tentang peristiwa atau
pengalaman penulis.
|
Persuasi berusaha meyakinkan,
mendorong, memengaruhi, dan membujuk seseorang atau pembaca
|
Argumentasi adalah pendapat
yang didasari fakta.
|
Penggambaran dilakukan dengan
melibatkan panca indra.
|
Menonjolkan unsur perbuatan atau
tindakan.
|
menggunakan fakta dan bukti untuk
meyakinkan dan memengaruhi pembaca.
|
Bertujuan meyakinkan pembaca agar
mengikuti apa yang dikemukakan penulis
|
Mempunyai tujuan agar seolah – olah
pembaca bisa ikut mendengar, melihat atau merasakan apa yang dideskripsikan
oleh penulis.
|
Dirangkai dalam urutan waktu.
|
Berusaha membuat pembaca tergerak
untuk melakukan yang dikehendaki penulis.
|
Menggunakan logika dan penalaran
sebagai lan
|
SUMBER :