Pengertian Garis
Dalam geometri, sebuah garis biasanya merupakan satu anggapan primitif dari sistem aksioma. Garis terdiri dari himpunan titik dan merupakan subhimpunan dari bidang. Dalam geometri diferensial, konsep garis digeneralisasikan menjadi geodesi. Dalam geometri sintetis, sebuah garis adalah satu anggapan lama dalam sistem Euklides, Karl von Staudt, dan David Hilbert. Sebuah garis adalah sebutan terdefinisikan dalam sistem Giuseppe Peano, Mario Pieri dan Alessandro Padoa.
Algoritma Digital Differential Analyzer (DDA)
Merupakan algoritma untuk
menggambar garis yang sederhana. Sebuah garis dikelompokkan kedalam 3 bentuk :
mendatar, cenderung tegak dan miring 45º.
Ada 3 nilai untuk gradien (m) :m > 1, m = 1, 0 < m
< 1
Prinsip algoritma ini adalah mengambil nilai integer terdekat dengan jalur garis
berdasarkan atas sebuah titik yang telah ditentukan sebelumnya
(titik awal garis).
Algoritma Pembentukan Garis
1. Tentukan dua titik yang akan dihubungkan dalam pembentukan garis.
2.
Tentukan salah satu titik sebagai awal
(x0,y0) dan titik akhir (x1,y1).
3.
Hitung dx=x1x0, dan dy= y1y0.
4. Tentukan
langkah, yaitu dengan cara jarak maksimum jumlah penambahan nilai x maupun
nilai y, dengan cara:
Bila nilai absolut dari dx lebih besar dari absolut dy, maka langkah= absolute
dari dx.
Bila tidak maka langkah= absolutdari dy
5.
Hitung penambahan koordinat pixel yaitu x increment =dx/langkah dan y
increment=dy/langkah
6.
Koordinat selanjutnya (x+x increment, y+y increment)
7.
Posisi pixel pada layar ditentukan dengan pembulatan nilai koordinat
tersebut
8.
Ulangi nomor 6 dan 7 untukmenentukan posisi pixel selanjutnya sampai
x=x1 dan y=y1
Kesimpulannya adalah garis
merupakan 2 titik atau lebih yang terhubung. Untuk membuat garis kita harus
menentukan titik awal terlebih dahulu, dengan menentukan koordinat yang kita
inginkan, biasanya dengan mencari titik x, dan y. Koordinat x melambangkan
horizontal, dan y melambangkan vertical.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar