Manusia dan Cinta Kasih
Tema penulisan kali ini tentang hakikat manusia yang di mana setiap manusia pasti mempunyai rasa cinta dan kasih sayang kepada manusia lainnya, baik itu kepada lawan jenis, saudara, teman, kekasih, ayah, ibu, keluarga, dan lain-lain. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan diberikan perasaan yang berupa rasa cinta dan kasih sayang kepada sesamanya. Pernahkah kalian merasakan yang namanya jatuh cinta? Pasti kita semua pernah merasakan perasaan itu, baik yang pernah mengungkapkannya maupun yang masih memendamnya di dalam hati. Hal itu normal-normal saja. Hal yang menjadi tidak normal adalah ketika seseorang mengatakan kalau dia tidak pernah merasakan perasaan yang berupa cinta dan kasih sayang.
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih
atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau
cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih
hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta
kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang
disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang
penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam
kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang
erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah
pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah
Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada
syariatNya.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang
dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia,
segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan
dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman
yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara
anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti
bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan,
sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi,
pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling
menyimpan rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapanyang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah,
Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta
kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat
terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta,
dan tempat tinggal.
Cinta Menurut Religius
A. Definisi
Cinta
Untuk
mendefinisikan cinta sangatlah sulit, karena tidak bisa dijangkau dengan
kalimat dan sulit diraba dengan kata-kata. Ibnul Qayyim mengatakan: “Cinta
tidak bisa didefinisikan dengan jelas, bahkan bila didefinisikan tidak
menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti)
definisinya adalah adanya cinta itu sendiri.” (Madarijus Salikin, 3/9)
B. Hakikat
Cinta
Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Berarti jelas bahwa cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah yaitu kesyirikan.
Cinta itu merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Begitu pula dengan kasih sayang yang sangat erat kaitannya dengan cinta. Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
· Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
· Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.
C. Macam – Macam Cinta
Cinta kepada Allah
Cinta yang dibangun karena Allah akan menghasilkan
kebaikan yang sangat banyak dan berharga. Ibnul Qayyim dalam Madarijus Salikin
(3/22) berkata: ”Sebagian salaf mengatakan bahwa suatu kaum telah mengaku cinta
kepada Allah lalu Allah menurunkan ayat ujian kepada mereka:
“Katakanlah: jika kalian cinta kepada Allah maka
ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.” (Ali ‘Imran: 31)
Mereka (sebagian salaf) berkata: “(firman Allah)
‘Niscaya Allah akan mencintai kalian’, ini adalah isyarat tentang bukti
kecintaan tersebut dan buah serta faidahnya. Bukti dan tanda (cinta kepada
Allah) adalah , faidah dan buahnya adalah kecintaan Allahrmengikuti
Rasulullahmaka kecintaanrkepada kalian. Jika kalian tidak mengikuti
RasulullahAllah kepada kalian tidak akan terwujud dan akan hilang.”
Bila
demikian keadaannya, maka mendasarkan cinta kepada orang lain karena-Nya tentu
akan mendapatkan kemuliaan dan nilai di sisi Allah.bersabda dalam hadits yang
diriwayatkan dari Anas bin Malik
“Tiga hal yang barangsiapa ketiganya ada pada
dirinya, niscaya dia akan mendapatkan manisnya iman. Hendaklah Allah dan
Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya, dan hendaklah dia mencintai
seseorang dan tidaklah dia mencintainya melainkan karena Allah, dan hendaklah
dia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan dia dari
kekufuran itu sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka.” (HR.
Al-Bukhari no. 16 dan Muslim no. 43)
Ibnul
Qayyim mengatakan bahwa di antara sebab-sebab adanya cinta (kepada Allah) ada
sepuluh perkara:
· Pertama, membaca Al Qur’an, menggali, dan memahami makna-maknanya serta apa yang dimaukannya.
· Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan-amalan sunnah setelah amalan wajib.
·
Ketiga, terus-menerus berdzikir dalam setiap
keadaan.
Keempat, mengutamakan kecintaan Allah di atas kecintaanmu ketika bergejolaknya
nafsu.
· Kelima, hati yang selalu menggali nama-nama dan sifat-sifat Allah, menyaksikan dan mengetahuinya.
· Keenam, menyaksikan kebaikan-kebaikan Allah dan segala nikmat-Nya.
· Ketujuh, tunduknya hati di hadapan Allah
· Kedelapan, berkhalwat (menyendiri dalam bermunajat) bersama-Nya ketika Allah turun (ke langit dunia).
·
Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang memiliki
sifat cinta dan jujur.
(Madarijus Salikin, 3/18, dengan ringkas)
· Kesepuluh, menjauhkan segala sebab-sebab yang akan menghalangi hati dari Allah
Cinta adalah Ibadah
Sebagaimana
telah lewat, cinta merupakan salah satu dari ibadah hati yang memiliki
kedudukan tinggi dalam agama sebagaimana firman Allah SWT :
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu.” (Al-Hujurat: 7)
“Dan orang-orang yang beriman lebih cinta kepada
Allah.” (Al-Baqarah: 165)
“Maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang
Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya.” (Al-Maidah: 54)
adalah hadits Anas yang telahrAdapun dalil dari
hadits Rasulullahdisebut di atas yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan
Al-Imam Muslim: “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain
keduanya.”
Macam-Macam Cinta Menurut Para Ulama
Di antara para ulama ada yang membagi
cinta menjadi dua bagian dan ada yang membaginya menjadi empat. Asy-Syaikh
Muhammad bin ‘Abdulwahhab Al-Yamani dalam kitab Al-Qaulul Mufid fi Adillatit
Tauhid (hal. 114) menyatakan bahwa cinta ada empat macam:
a. Cinta ibadah.
Yaitu mencintai Allah dan apa-apa yang
dicintai-Nya, dengan dalil ayat dan hadits di atas.
b. Cinta syirik.
Yaitu mencintai Allah dan juga selain-Nya.
Berfirman Allah:
“Dan di antara manusia ada yang menjadikan selain
Allah sebagai tandingan-tandingan (bagi Allah), mereka mencintai
tandingan-tandingan tersebut seperti cinta mereka kepada Allah.” (Al-Baqarah:
165)
c. Cinta maksiat.
Yaitu cinta yang akan menyebabkan seseorang
melaksanakan apa yang diharamkan Allah dan meninggalkan apa-apa yang diperintahkan-Nya.
Allah berfirman:
“Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan
yang sangat.” (Al-Fajr: 20)
d. Cinta tabiat.
Seperti cinta kepada diri sendiri, anak, keluarga,
diri, harta dan perkara lain yang dibolehkan. Namun tetap cinta ini sebatas
cinta tabiat. Allahberfirman:
“Ketika mereka (saudara-saudara Yusuf ‘alaihis
salam) berkata: ‘Yusuf dan adiknya lebih dicintai oleh bapak kita daripada
kita.” (Yusuf: )
Jika cinta tabiat ini menyebabkan kita tersibukkan
dan lalai dari ketaatan kepada Allah sehingga meninggalkan kewajiban-kewajiban,
maka berubahlah menjadi cinta maksiat. Bila cinta tabiat ini menyebabkan kita
lebih cinta kepada benda-benda tersebut sehingga sama seperti cinta kita kepada
Allah atau bahkan lebih, maka cinta tabiat ini berubah menjadi cinta syirik.
Buah Cinta
Mengatakan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: “Ketahuilah bahwa yang menggerakkan hati menuju
Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah
cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapatkan di dunia
dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 1/95)
menyatakan: “Dasar tauhid Asy-Syaikh ‘Abdurrahman
As-Sa’diadalah keikhlasan dalam mewujudkan cinta kepada Allah. Cinta merupakan
landasan penyembahan dan peribadatan kepada-Nya, bahkan cinta itu merupakan
hakikat ibadah. Tidak akan sempurna tauhid kecuali bila kecintaan seorang hamba
kepada Rabbnya juga sempurna.” (Al-Qaulus Sadid, hal. 110)
Bila kita
ditanya bagaimana hukumnya cinta kepada selain Allah? Maka kita tidak boleh
mengatakan haram dengan spontan atau mengatakan boleh secara global, akan
tetapi jawabannya perlu dirinci.
· Pertama, bila dia mencintai selain Allah lebih besar atau sama dengan cintanya kepada Allah maka ini adalah cinta syirik, hukumnya jelas haram.
· Kedua, bila dengan cinta kepada selain Allah menyebabkan kita terjatuh dalam maksiat maka cinta ini adalah cinta maksiat, hukumnya haram.
· Ketiga, bila merupakan cinta tabiat maka yang seperti ini diperbolehkan.
Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan
adalah inti , nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai
rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada
Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang
benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang
menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga
Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari
kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya
makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis
secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang
lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam
kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah” Roro Mendut dan Prono Citro”
Belas Kasihan
Dalam
cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan
karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu,
penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas
kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas
kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila
orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh
Allah.
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Cinta itu merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Begitu pula dengan kasih sayang yang sangat erat kaitannya dengan cinta. Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
· Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
· Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.
Namun di antara itu semua, salah satu kasih sayang yang sangat penting adalah kasih sayang yang diberikan oleh orang tua kepada kita. Kasih sayang mereka tidak akan termakan oleh waktu hingga ajal menjemput mereka. Mengapa? Karena setiap saat dan setiap waktu mereka akan selalu memberikan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada anaknya.
Demikianlah tulisan ini mengenai manusia dan cinta kasih. Semoga dapat bermanfaat bagi kita yang membacanya. Dan selalu kita berikan cinta kasih kita kesiapapun, terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kedua orang tua kita.
Sumber :
- http://nana-septiani.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-cinta-kasih.html
- http://virgicoolkid.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-cinta-kasih.html
- http://khairulumam-mams.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-cinta-kasih.html